Pameran Karya Geometri UIN Madura Ubah Anggapan “Matematika Sulit” Jadi Menarik dan Menyenangkan
- Diposting Oleh Admin Tadris Matematika
- Senin, 22 Desember 2025
- Dilihat 93 Kali
Pameran Karya Geometri yang digelar di Tangga Utama Fakultas Tarbiyah UIN Madura pada Senin, 22 Desember 2025, sukses menyedot lebih dari 100 pengunjung dan mendapat beragam apresiasi positif dari sivitas akademika. Kegiatan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Geometri untuk mahasiswa Tadris Matematika semester 3 dan mata kuliah Geometri Transformasi untuk mahasiswa semester 5 yang diampu oleh Ikha Yuliati, S.Si., M.Pd.
Mengusung tema “Eksplorasi Geometri: estetika, ilusi dan edukasi”, pameran berlangsung mulai pukul 07.00–16.00 WIB dan dibuka untuk umum, sehingga mahasiswa, dosen, dan tamu dari berbagai jurusan dapat menikmati karya-karya yang memadukan konsep geometri dengan seni dan budaya. Melalui format pameran, mahasiswa diuji tidak hanya pada penguasaan materi secara teoritis, tetapi juga pada kemampuan mengkomunikasikan ide matematika secara kreatif dan komunikatif kepada publik.
Terdapat lima jenis karya utama yang ditampilkan, yaitu spirolateral, batik matematika dan batik nusantara, desain frieze, lukisan ilusi optik, serta karya terapan berbasis konsep geometri. Desain frieze merupakan produk khusus dari mata kuliah Geometri Transformasi mahasiswa semester 5, sementara lukisan ilusi dan karya terapan merupakan produk dari mata kuliah Geometri mahasiswa semester 3. Setiap karya dilengkapi barcode katalog sehingga pengunjung tidak hanya melihat hasil akhirnya, tetapi juga dapat mengakses proses pembuatan, makna filosofis, serta unsur-unsur geometri yang digunakan dalam karya tersebut.
Panitia juga menyediakan barcode penilaian yang memungkinkan pengunjung memberikan voting untuk beberapa karya favorit mereka. Sistem voting ini mendorong mahasiswa mengolah ide dan tampilan karya dengan lebih serius karena mereka memperoleh umpan balik langsung dari audiens yang beragam. Selain deretan karya utama, disediakan pula stand ensiklopedia yang berisi informasi menarik seputar geometri dan materi yang berkaitan dengan pameran, sehingga pengunjung dapat memperdalam pemahaman tentang simetri, transformasi, pola, dan ilusi optik dalam bahasa yang sederhana.
Karena digelar tepat pada peringatan Hari Ibu, panitia memberikan bunga dan kartu ucapan khusus kepada dosen perempuan yang berkunjung sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih. Nuansa peringatan ini menambah kehangatan suasana pameran dan mempererat kedekatan emosional antara mahasiswa dan dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah.
Ketua Program Studi Tadris Matematika, Fitriyatul Qomariyah, M.Kom, menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan kegiatan ini. “Saya sangat berterima kasih dan bangga atas karya-karya mahasiswa Tadris Matematika,” ujarnya. “Saya berharap kegiatan seperti ini tidak hanya digelar sekali, tetapi bisa menjadi kegiatan rutin untuk mata kuliah geometri, karena melalui pameran seperti ini mahasiswa bisa menunjukkan bahwa matematika itu hidup dan dekat dengan keseharian.”
Sekretaris Program Studi Tadris Matematika, Fatimatuz Zahroh, M.Pd., menegaskan bahwa pameran ini membawa warna baru dalam pembelajaran. “Menurut saya, ini adalah kegiatan yang sangat menarik dan memberikan pengalaman pembelajaran yang berkesan dan bermakna,” tuturnya. “Terlebih untuk mata kuliah geometri yang biasanya dianggap menakutkan dan membosankan, melalui karya-karya ini mahasiswa bisa merasakan bahwa belajar geometri itu ternyata bisa menyenangkan.”
Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah, Dr. Fathol Haliq, M.Si., juga memberikan apresiasi langsung kepada mahasiswa dan dosen pengampu. “Saya mengapresiasi karya mahasiswa dan dosen pengampu yang telah mendampingi mereka,” katanya. “Melalui karya-karya ini, geometri bisa dilihat secara nyata. Saya berharap karya seperti ini terus muncul dan bisa dilanjutkan serta dikembangkan pada kegiatan-kegiatan berikutnya.”
Dosen pengampu, Ikha Yuliati, S.Si., M.Pd., menegaskan bahwa pameran ini merupakan wujud nyata bahwa matematika bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan. “Kata siapa matematika sulit? Betul. Memang sulit tetapi sekaligus menarik juga menyenangkan,” ujarnya, sambil menjelaskan bahwa proyek pameran mendorong mahasiswa menghubungkan teori, teorema, dan konsep geometri dengan karya visual yang dekat dengan budaya dan kehidupan sehari-hari.
Para mahasiswa pun mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas pengalaman ini. Mereka mengaku bahwa selama di kelas, teori dan berbagai teorema geometri terasa sangat sulit, namun ketika karya mereka dipamerkan, dipindai barcode katalognya, dan memperoleh feedback positif dari pengunjung, mereka merasa bangga dan senang. Pengalaman tersebut membuat mereka lebih termotivasi untuk terus belajar geometri dan melihat matematika sebagai sesuatu yang menantang, tetapi juga menarik dan menyenangkan.